Hallo sobat blogger, seperti biasa aku ingin berbagi sedikit ilmu yang aku dapatkan di kelas psikodiagnostik, yaitu tentang observasi dan wawancara. Berikut penjelasannya...

A.    WAWANCARA
Menurut Kaplan (2013), wawancara adalah proses interaktif, bahwa peserta (pewawancara dan yang diwawancarai) mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pewawancara yang baik adalah seseorang yang mampu mengatur nada bicara dengan baik dalam sebuah wawancara dengan hangat, terbuka, dan percaya diri. Menurut Kerlinger, wawancara sendiri merupakan suatu seni, lebih-lebih perencanaan dan penulisan skedulnya.

Kelebihan dari wawancara, yaitu :
1.      Tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan khusus.
2.      Dapat dilakukan dimana saja.
3.      Merupakan hal biasa dalam interaksi social sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu secara bersamaan.
4.      Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Interview bebas melakukan inquiry terhadap topil pembicaraan.
5.      Merupakan tehnik yg tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi.
6.      Dapat dilaksanakan pada setiap individu & pada setiap tingkat usia.
7.      Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis.
8.      Bisa dilakukan serempak sambil diobservasi.
9.      Data yang masuk lebih banyak & lebih tepat.
1.  Kerahasiaan pribadi lebih terjamin.

Kelemahan dari wawancara, yaitu :
1.      Membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lebih banyak.
2.      Sangat tergantung individu yang di wawancarai.
3.      Dilaksanakan oleh orang yang ahli.
4.      Mudah dipengaruhi oleh situasi sekitar.

Ada 2 jenis wawancara, yaitu :
1.      Wawancara struktur à Wawancara yang memiliki topik pembicaraan yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
2.      Wawancara tidak terstruktur à Wawancara yang tidak memiliki arah pembicaraan yang jelas.


B.     OBSERVASI
Menurut Pauline Young, observasi adalah suatu studi yang dilakukan dengan sengaja atau terencana dan sistematis melalui mengelihatan atau pengamatan  terhadap gejala-gejala spontan yang terjadi saat itu.
Jakoda mendefinisikan observasi secara lebih luas bahwa obsrvasi adalah suatu cara yang paling dasar untuk mendapatkan informasi mengenai gejala-gejala sosial melalui proses pengamatan.

Observasi dibagi dalam 2 jenis, yaitu:
      1. Controled Observation (observasi terstruktur)
Suatu observasi yang prosedur dan pelaksanaannya sangat ketat dan biasanya dibantu dengan alat-alat yang peka dan dalam lembar observasinya dipergunakan proses kontrol yang memungkinkan observasi dilakukan kembali

      2. Uncontroled Observation (observasi tidak terstruktur)
Suatu proses observasi yang dilakukan secara spontan terhadap suatu gejala tertentu tanpa mempergunakan alat-alat yang peka atau pengontrolan kembali atas ketajaman hasil observsi tadi.


Sumber:
·         Markam, S.S. Pengantar Psikodiagnostik.Jakarta : Lembang Pengembangan Sarana Pengukuan dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Indonesia
·         Aiken.L.R & Gorth Marnat,G(2009). Pemeriksaan Psikologi, Jilid1, edisi keduabelas.Jakarta:Indonesia.






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarat dan Tahapan menjadi Polwan